Sejak 1 tahun terakhir, nilai tukar rupiah terus mengalami penurunan, hingga pada tanggal 09 Oktober 2018 nilai tukar rupiah terhadap 1 US dolar mencapai 15,427.50.
Melihat kejadian seperti ini perusahaan tidak perlu panik namun tetap harus mencari solusi.
Nah solusi apa yang dapat dilakukan perusahaan dalam menyiasati kenaikan dolar?
- Meminimalisir Pembelian Barang elektronik
Dikarenakan mayoritas barang elektronik diproduksi dari luar negeri, maka kenaikan barang elektronik cukup terasa.
- Bahan baku dari dalam negeriJika bahan baku perusahaan Anda impor dan pembayaran menggunakan dolar, alangkah baiknya mencari supplier lain atau alternatif bahan baku lain.
- Membeli produk dalam negeriSelain lebih hemat, membeli produk atau bahan baku dari dalam negeri juga banyak yang lebih kualitas.
- Meningkatkan ekspor produkSisi positif dari kenaikan dolar harus kita manfaatkan, salah satunya peluang ekspor produk. Apalagi dengan adanya pasar ekonomi Asean, makin mudah memasarkan produk Anda. Jika produk dapat bersaing, pendapatan perusahaan dapat ditingkatkan
- Meminimalisir biaya operasionalPengeluaran biaya operasional sebisa mungkin diminimalisir namun tetap efisien.
Terutama pada barang yang nilainya cenderung tinggi. Salah satu caranya bisa dengan mengurangi pembelian printer di kantor.
Jika dihitung-hitung biaya printer aset dan toner OME semakin meningkat setiap tahunnya apalagi dengan adanya kenaikan dolar.
Jika aktivitas cetak di kantor Anda sangat tinggi, akan sulit untuk perusahaan dalam meminimalisir kebutuhan printer.
Namun bila tetap menggunakan printer lama dengan performa jelek, akan menghambat kerja karyawan. Pengguna printer yang melebihi kapasitas juga dapat menyebabkan printer lebih mudah rusak yang akan menambah biaya untuk service.
Nah sewa Printer bisa menjadi solusi di kantor kamu.
Beberapa tahun belakangan, banyak perusahaan beralih dari Printer Aset menjadi Sewa Printer, hal tersebut dirasakan cukup efektif dalam memotong biaya operasional sebelumnya.