Hallo Partners,
Setelah memasuki triwulan 1 di tahun 2018, bagaimana pertumbuhan perusahaan Anda?
Berdasarkan data dari PDB Produk Domestik Bruto, ekonomi Indonesia meningkat 5,06% dibanding pencapaian triwulan 1 2018. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 8,69%. Dari sisi pengeluaran, dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga yang tumbuh 8,09%.
Itu artinya, perusahaan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang baik. Bagaimana dengan perusahaan Anda? Seimbangkah profit dengan pengeluaran?
Sudah sewajarnya jika pengeluaran perusahaan tidak sampai mengalami pemborosan untuk hal yang sebenarnya bisa diminimalisir untuk menghemat biaya operasional. Seperti 3 hal ini, yang tanpa Kita sadari sering menjadi penyebab biaya operasional meningkat. Apa saja hal tersebut?
1. Kertas
Setiap hari bekerja pastinya tidak terlepas dengan aktivitas print, dimana kertas sebagai media mencetaknya. Mungkin banyak dari kita yang jika mengalami kesalahan mencetak, kemudian mencetak lagi menggunakan kertas baru dan langsung membuang dokumen yang salah tersebut ke tempat sampah. Atau bila beberapa dokumen sudah tidak kita butuhkan lagi, akan Kita buang. Sebenarnya itu termasuk pemborosan, bayangkan jika karyawan ada 50 orang dan masing-masing melakukan itu sebanyak 1 lembar sehari, sebulan kita sudah menghabiskan lebih dari 3 rim kertas.
Lalu bagaimana solusi menghemat biaya operasional terbaiknya?
Gunakan sisa kertas bagian belakang yang masih kosong untuk mencetak dokumen lain, Bisa juga dengan print dokumen ADF/Bolak-balik. Kecuali jika dokumen tersebut untuk Customer atau client, dan dokumen penting lainnya, sebaiknya menggunakan kertas baru.
2. Tidak memperhitungkan kebutuhan operasional kantor dengan baik
Sebaiknya Kamu bisa memperhitungkan barang kebutuhan kantor, agar tidak terlalu banyak atau kurang, karena jika kebutuhan operasional kantor kurang, pekerjaan bisa terhambat, sebaliknya saat kebutuhan operasional terlalu banyak mengakibatkan keborosan jika nyatanya setelah terbeli, kantor Kamu tidak membutuhkan sebanyak itu. Untuk itu, penting memperhitungkannya terlebih dahulu sebelum membeli.
Contoh sederhana: kebutuhan operasional printer di kantor
Keborosan tidak hanya terjadi pada jumlah printer yang terlalu banyak, namun juga pada printer yang terlalu sedikit. Misalnya Printer yang hanya bisa digunakan oleh 5 orang namun digunakan untuk 10 orang dan jumlah cetak terlampau besar dibanding kapasitas RMPV (Recommended Monthly Print Volume) pada printer, menyebabkan printer akan sering mengalami kerusakan, bila kerusakan sering terjadi maka biaya operasional kantor akan terus meningkat untuk biaya perbaikan printer.
Solusi menghemat biaya operasional:
Melihat kebutuhan jumlah printer yang disesuaikan dengan jumlah karyawan, agar tidak terjadi pemborosan pada biaya operasional.
3. Jangan membeli
Semua barang yang Anda beli sejatinya menjadi aset, namun untuk menghemat biaya operasional, tidak semua barang harus Kamu beli. Solusi lain untuk menghemat biaya operasional kantor adalah melalui sewa, salah satu barang yang dapat Kamu sewa adalah printer.
Contohnya pada kebutuhan printer yang setiap tahun semakin banyak, untuk meminimalisir anggaran biaya beli printer baru, Kamu bisa menemukan solusi berhemat dengan sewa printer.
Apa itu sewa printer?
Dan mengapa saat ini banyak perusahaan yang memilih untuk sewa printer? Temukan jawabannya disini