No Comments

Penemu Mesin Fotocopy? Yuk Kenalan dengan Charles Carlson

penemu mesin fotocopy

Newton.co.id – Jakarta, Siapa penemu mesin fotocopy? Dia adalah Chester Carlson, dulunya dia adalah seorang pengacara sekaligus juga peneliti dan penemu. Pekerjaannya sebagai seorang pengacara di New York membutuhkan banyak salinan kertas penting. Carlson yang adalah seorang pengidap penyakit rematik, menyadari hal tersebut sangat membebani pekerjaannya. Hal inilah yang memotivasi dirinya untuk bereksperimen dengan konduktivitas foto. Carlson menggunakan dapurnya untuk eksperimen electrophotography dan pada tahun 1938 dia mendapatkan hak paten untuk proses tersebut. Dia membuat fotokopi pertama menggunakan seng yang di lapisi dengan sulfur. Kalimat “10-22-38 Astoria” tertulis pada microscope slide, yang ditaruh diatas sulfur dibawah sinar terang. Setelah slide-nya dipindahkan, sebuah bayangan citra dari kalimat diatas tetap berada ditempat. Carlson kemudian mencoba menjual penemuannya tersebut kepada beberapa perusahaan, tetapi gagal dikarenakan penemuannya tersebut masih dalam proses panjang. Pada saat itu, beberapa salinan umumnya dibutuhkan agar dapat disimpan sebagai dokumen originalitas, yang masih dibuat menggunakan kertas karbon atau menggunakan mesin manual, dan orang-orang pada saat itu tidak menyadari kegunaan dari mesin berbasis elektronik. Diantara tahun 1939 – 1944, Carlson telah memiliki lebih 20 perusahaan yang memakai teknologinya, termasuk IBM dan General Electric.

Di tahun 1944, Institut Battelle Memorial, sebuah organisasi non profit yang berada di Columbus, Ohio, mengontrak Carlson untuk memperbaiki proses terbarunya. Setelah 5 tahun berlalu, institusi melakukan eksperimen untuk meningkatkan proses elektrofotografi. Pada tahun 1947, Perusahaan Haloid (sebuah pabrik kecil yang berada di New York dan penjual kertas fotografi) mendekati Battelle untuk mendapatkan lisensi untuk mengembangkan mesin fotocopy berdasarkan teknologinya sendiri.

Haloid merasa kalimat elektrofotografi sangat sulit dan tidak ada harga jual. Setelah berkonsultasi dengan seorang professor ahli bahasa klasik di Ohio State University, Haloid dan Carlson sang penemu mesin fotocopy lantas mengganti namanya menjadi xerography, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “dry writing / penulisan kering”. Haloid memakai nama baru dari mesin fotocopy sebagai “Xerox Machines / Mesin Xerox” dan pada tahun 1948 kata “xerox” menjadi merek dagang. Haloid kemudian mengganti nama tersebut menjadi Xerox Corporation.

Pada tahun 1949, Xerox Corporation memperkenalkan mesin xerographic pertama yang bernama Model A. Mengalahkan raksasa komputer pada saat itu, IBM. Xerox menjadi sangat sukses. Di daerah Amerika Utara, fotokopi menjadi sangat populer yang dikenal dengan nama xeroxing. Xerox sangat aktif melawan kata xerox agar tidak menjadi merek dagang. Sedangkan kata Xerox telah muncul dibeberapa kamus bahasa sebagai sinonim dari fotokopi. Xerox Corporation secara resmi meminta hal tersebut untuk dirubah agar orang-orang tidak memakai kata Xerox sebagai mesin fotokopi.

Pada awal tahun 1950, Perusahaan radio amerika (RCA) memperkenalkan sebuah variasi proses yang disebut electrofax, dimana gambar tersebut terbentuk dari lapisan kertas spesial yang berasal dari toner cair yang tersebar.

Sebelum fotocopy xerographic menyebar, kebanyakan orang-orang menggunakan fotocopy dengan photo-direct yang di produksi oleh Kodak Verifax. Permasalahan utama yang bersangkutan dengan fotocopy sebelum teknologi xerographic adalah supply harga yang mahal. Cetak Verifax membutuhkan biaya sebanyak $0.15 pada tahun 1969, sedangkan cetak xerox hanya menggunakan biaya $0.03 sudah termasuk pegawai dan kertas.

Pabrik fotocopy xerographic mengambil kesempatan emas pada tahun 1960an dan 1970an mengambil pasar kertas sebagai desain sepsial untuk hasil xerographic. Pada akhir 1970an produsen kertas membuat xerographic dapat berajalan dengan baik dengan merek produk kertas mereka.

 

WhatsApp WhatsApp us